Ramadhan selain dikenal sebagai Syahru Shiyam, Syahru Qiyam, dan Syahru Qur’an, juga dikenal sebagai Syahru Muwasah (bulan bersimpati dan menolong) kepada fakir miskin dengan berbagi dan bersedekah
.
Bersedekah termasuk salah satu dari amal utama di bulan yang sangat mulia ini dan memiliki keistimewaan dan kelebihan. Hal ini dapat menjadi motivasi bagi seorang muslim agar menjadi lebih dermawan
.
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam adalah manusia paling dermawan. Dan beliau lebih dermawan ketika di bulan Ramadhan. Beliau bersabda, “Shadaqah yang paling utama adalah shadaqah pada bulan Ramadhan.” (HR. al-Tirmidzi dari Anas)
.
Ramadhan juga identik dengan Zakat Fitrah. Tidaklah seseorang dianggap sempurna puasanya sehingga melengkapinya dengan Zakat Fitrah. Ibnu Abbas meriwayatkan bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mewajibkan zakat fitrah untuk mensucikan orang yang berpuasa dari bersenda gurau dan kata-kata keji, dan juga untuk memberi makan orang miskin. Barangsiapa yang menunaikannya sebelum shalat (idul-fitri) maka zakatnya (fitrahnya) diterima dan barangsiapa yang menunaikannya setelah shalat maka itu hanya sedekah diantara berbagai sedekah (HR. Abu Daud)
.
Melalui hadits tersebut Rasulullah seolah ingin menekankan kepada kita akan pentingnya Zakat Fitrah yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari puasa Ramadhan. Dengan demikian kesalehan individual melalui puasa perlu dilengkapi dengan kesalehan sosial melalui sedekah dan Zakat Fitrah
.
Semoga Allah menerima amal ibadah puasa, qiyamul-lail, sedekah dan zakat kita di bulan Ramadhan ini. Aamiin.
[FZN]
.