Ada 3 hal yang membuat sesi Assembly TK Al-Fath berbeda dan mendapatkan apresiasi positif: 1. Tidak ada tokoh sentral dalam cerita, semua anak mendapatkan peran yang cocok dengan kemampuan mereka. Ada yang bermain peran, ada yang menari dan ada yang bernyanyi
.
2. Cerita yang dibawakan mengandung pesan yang jelas dan bisa dipraktekkan oleh siswa dalam keseharian mereka. Seperti Assembly by Bear Class yang membawakan hikayat Batu Menangis, cerita ini mempunyai pesan agar jangan menyakiti orang tua karena keterbatasannya. Berikut pesan tentang kewajiban seorang anak untuk menyayangi dan menghormati orang tua. Selama proses latihan sebelum pementasan, siswa belajar tentang sikap yang baik dari seorang anak dan mereka juga mengetahui sikap-sikap yang kurang layak dan tidak pantas dilakukan oleh anak kepada orang tua
.
3. Tidak hanya bermanfaat bagi pemain, para siswa pun belajar menjadi penonton yang baik dan cerdas. Selama acara dari awal sampai akhir, mereka diajak untuk menghormati pertunjukan dengan tidak membuat kegaduhan dan bertepuk tangan diwaktu yang tepat, hal ini bertujuan agar pesan yang terkandung dalam cerita tersampaikan dan diserap oleh semua
.
Oh iya, sebagai tambahan informasi, Assembly merupakan salah satu mata pelajaran intrakurikuler di Al-Fath, diadakan seminggu sekali dengan penampil yang bergantian dari setiap kelas. Keren kan!
.
(Mr.M)
.