Acara puncak Javanese Culture Festival Week (JCFW) 2019 SD Al-Fath BSD pada Sabtu-Minggu (13-14/4) kemaren berlangsung dengan sukses. Ragam pertunjukan bernuansa Jawa berhasil dipentaskan oleh grade 1-4 dengan apik dan layak mendapat apresiasi
.
Dengan semangat ingin menampilkan yang terbaik, hampir satu bulan mereka menjalani proses latihan di bawah pengawasan guru-guru. Hasilnya terlihat dari pementasan mereka yang bagus dari segi percaya diri juga bloking panggung yang pas dan ekspresi yang sesuai dengan peran masing-masing
.
Ucapan terima-kasih layak diberikan kepada orangtua murid yang dengan ikhlas dan semangat tinggi membantu mensukseskan acara ini. Kontribusinya terlihat dari bantuan mendekorasi display kelas, menjadi relawan dalam kegiatan memasak makanan tradisional dan merancang kostum performance serta membantu make-up siswa di acara puncak
.
Semoga kegiatan Javanese Culture Festival Week 2019 dapat menambah wawasan siswa SD Al-Fath tentang khazanah kebudayaan Indonesia dan membangun kepercayaan diri siswa untuk berani tampil di depan banyak orang. Kita tunggu penampilan mereka tahun depan di gedung teater ya Mom and Dad!
.
(Mr.M)
Tag: #activelearningschool
Siswa SD Al-Fath BSD berkenalan dengan Semar, Gareng, Petruk dan Bagong, kelompok wayang tersebut lazim disebut dengan tokoh Punakawan. Mereka juga menyimak dan mengambil pelajaran dari kisah Punakawan yang disampaikan oleh Dalang dalam acara Javanese Culture Festival Week (JCFW) 2019, hari Jum’at (12/4). Selain itu, mereka juga dikenalkan pada perangkat pendukung acara pagelaran Wayang Kulit seperti Kelir yang merupakan layar, Debog; batang pisang untuk menancapkan wayang dan Cempala yang digunakan Dalang untuk mengetuk kotak
.
Kegiatan hari ke 5 ini juga diisi dengan lomba fashion show. Masing-masing kelas mengirimkan perwakilannya, mereka terlihat luwes dan penuh percaya diri berjalan di catwalk dalam balutan busana Tanah Jawa
.
Kegiatan touring untuk menyerap informasi yang tertera di display kelas juga sudah dilakukan. Para siswa mencerna dan kemudian berdiskusi mengenai ragam informasi yang terpampang. Tidak hanya itu, mereka juga mencoba permainan tradisional yang disediakan di masing-masing selasar
.
Traditional Art Festival di SD Al-Fath Cirendeu juga sudah dimulai. Ada kegiatan Cooking with Mom, Market Day dan Class Display. Follow akun Instagram https://www.instagram.com/alfath_school_indonesia/ untuk mengetahui acaranya ya!
.
(Mr.M)
Grade 2 SD Al-Fath BSD kemarin, Rabu, (10/4) melakukan gladi resik untuk pementasan di acara puncak Javanese Culture Festival Week (JCFW) 2019, yang akan dihelat Sabtu, (13/4) mendatang. Mereka menampilkan cerita Asal-Usul Kota Banyuwangi, Upacara Sekaten Grebeg Maulud, cerita rakyat Keong Mas, Joko Tole dan Legenda Rawa Pening
.
Tujuan pementasan tersebut selain sarana mengenalkan ragam budaya Nusantara juga untuk menanamkan nilai-nilai positif yang terkandung dalam hikayat yang ditampilkan. Mereka belajar filosofi hidup sederhana, semangat bergotong-royong, kejujuran dan perjuangan dalam hidup untuk meraih kesuksesan
.
Tema display grade 2 fokus pada Kabupaten Demak, Jawa-Tengah. Memasuki selasar, pengunjung disambut gapura megah hasil kolaborasi orangtua murid, guru dan siswa. Aura kehidupan damai dan sederhana terlihat dari pajangan Tungku masak yang masih memakai kayu bakar, Tampah bambu dan seperangkat permainan Dhakonan atau yang lazim disebut Congklak. Sebuah Beduk dihadirkan untuk memperkuat nuansa islami pada kota yang terkenal dengan julukan Kota Wali ini
.
Sebagai tambahan informasi, besok Jum’at, (12/4) akan digelar pertunjukan Dalang dan Fashion Show. Tunggu liputannya ya!
.
(Mr.M)
Hari Rabu (10/4), grade 1 SD Al-Fath belajar membuat makanan khas daerah kota Ponorogo. Orangtua murid selaku narasumber, mengenalkan masakan yang terkenal dari kota ini yaitu Sate Ayam dan Tempe Mendoan. Dengan tertib, siswa mendengarkan penjelasan mengenai bahan dan bumbu yang dipakai untuk membuat penganan tersebut. Ada Tempe, tepung dan berbagai bumbu dapur. Bergantian mereka diminta untuk membantu proses pembuatannya, seperti meracik bumbu, menggoreng, dan cara menghidangkannya
.
Acara memasak bersama dengan orangtua ini termasuk dalam rentetan kegiatan Javanese Culture Festival Week (JCFW) 2019 di SD Al-Fath BSD. Selain menu diatas, mereka juga belajar meracik bumbu Sate Ayam yang terdiri dari Kacang Tanah yang sudah digoreng, aneka bumbu masak, dan Kecap Manis. Kemudian mereka diajarkan juga cara menghidangkannya dengan menambahkan Lontong Nasi
.
Tidak jauh berbeda dengan kelas lainnya, selasar dihiasi dengan pernak-pernik khas kota yang terletak di Jawa-Timur ini. Terlihat Barongan atau Dadak Merak yang merupakan topeng yang dipakai oleh Pembarong dalam kesenian Reog Ponorogo. Ada juga pajangan baju-baju khas daerah, sepasang Kuda Lumping yang dilengkapi dengan seperangkat Gamelan
.
Siswa grade 1 juga terus berlatih untuk pementasan pada Sabtu, 13 April 2019 nanti. Ada lima judul yang akan mereka tampilkan yakni Kisah Roro Jonggrang, Timun Mas, Ande-Ande Lumut, Kesenian Reog Ponorogo dan Kisah Asal-Usul Kota Salatiga
.
(Mr.M)
Ada hal menarik di hari ke dua pelaksanaan Javanese Culture Festival Week (JCFW) 2019 di SD Al-Fath BSD. Pada saat jam istirahat di selasar sekolah terlihat beberapa siswi grade 4 sedang bermain Bekel, sementara itu sekelompok siswa sedang bermain Gobak Sodor, terdengar gelak tawa dan canda menandakan mereka begitu menikmati permainan tradisional yang sudah jarang ditemui sekarang ini
.
Di kelas, siswa grade 4 belajar mewarnai motif batik ornamen Surakarta dan motif batik Kawung Sari dan tidak hanya itu, mereka juga mengenal arti dari motif tersebut
.
Informasi mengenai kota Semarang dihadirkan oleh grade 4. Dari ragam jenis alat musik, makanan tradisional sampai tempat wisata yang bisa dikunjungi. Hal tersebut dipamerkan dalam bentuk foto-foto yang dipajang di display kelas. Dipamerkan juga satu set busana khas dari daerah ini berikut contoh makanannya dan seperangkat Kendi untuk jamuan tamu
.
Masih banyak kegiatan seru lainnya dalam kegiatan ini dan akan kami ulas setiap hari. So, follow akun Instagram https://www.instagram.com/alfath_school_indonesia/ ya!
.
(Mr.M)
Javanese Culture Festival Week 2019 sudah dimulai. Dibuka secara resmi oleh Kepala Sekolah SD Al-Fath BSD, Ms Sri Indarwati Candra, pada Senin, (8/4). Acara pembukaan diisi dengan penampilan musik gamelan oleh guru yang membawakan beberapa lagu bernuansa Jawa
.
Kegiatan ini akan berlangsung sampai hari Jum’at, (12/4), dengan serangkaian aktifitas yang disusun berdasarkan dengan tema. Mereka akan belajar lagu-lagu derah Jawa, memainkan beberapa permainan tradisional dan memasak masakan khas daerah ini
.
Sebagai pendukung, area dan sudut sekolah didekorasi dengan nuansa Jawa dengan menampilkan informasi daerah tertentu. Seperti yang terlihat di selasar grade 3, display kelas menampilkan Daerah Istimewa Jogjakarta. Para siswa dapat membaca dan mengetahui ragam kebudayaan dan kesenian yang ada di daerah ini, begitu juga pakaian adat dan alat musik tradisional yang kerap dimainkan oleh masyarakatnya, ditambah informasi tentang macam-macam motif batik dan kuliner yang terkenal dari daerah tersebut seperti Gudeg, Bakmi dan Bakpia Pathuk. Informasi mengenai letak geografis, sejarah dan tempat wisata juga ditampilkan
.
Masih ada selasar grade 1 yang memajang informasi tentang daerah Ponorogo, grade 2 tentang Demak. Sementara itu grade 4 mendekorasi selasar mereka dengan tema daerah Semarang dan grade 5 & 6 bertema daerah Madura dan Solo
.
Informasi tentang selasar diatas dan ragam aktifitas siswa kita bahas besok ya.
So, stay tuned!
.
(Mr.M)
Traditional Art Festival adalah salah satu kegiatan pentas seni yang digelar oleh SD Al-Fath dengan melibatkan siswa sebagai penampil. Kegiatan ini bertujuan untuk melestarikan kebudayaan serta mengembangkan bakat siswa di bidang seni
.
Traditional Art Festival SD Al-Fath BSD kali ini mengangkat tema Javanese Culture Festival. Siswa-siswi akan menampilkan pagelaran seni dengan mengangkat cerita rakyat dari berbagai daerah di wilayah Jawa Tengah, Jawa Timur & Madura
.
Datang dan saksikan pagelaran ini yang akan diadakan pada Sabtu, 13 April 2019, untuk grade 1& 2. Untuk grade 3 & 4 akan diadakan esok harinya Minggu, 14 April 2019, bertempat di SD Al-Fath BSD
.
(Mr.M)
Role playing atau Bermain Peran itu menyenangkan dan dapat digunakan sebagai alat yang efektif untuk meningkatkan kecerdasan siswa. Itu adalah salah satu tujuan TK Al-Fath kerap memasukkan aktifitas ini dalam kegiatan belajar mengajar
.
Kegiatan yang berkaitan erat terhadap proses tumbuh kembang siswa ini juga dapat menumbuhkan daya imajinasi, hal ini terbukti ketika mereka diajak untuk bermain peran dalam adegan di sebuah rumah sakit. Ruangan kelas TK Al-Fath diatur sedemikian rupa sehingga menyerupai layaknya ruangan di rumah-sakit. Pada bagian depan ada siswa yang berperan sebagai penerima tamu yang bertugas untuk mengatur antrean pasien. Di dalamnya, ada yang berperan sebagai dokter yang siap memeriksa pasien. Sementara di ujung ruangan ada seorang siswa yang berperan sebagai apoteker yang memberikan obat sesuai dengan resep dokter. Sementara siswa lainnya mendapatkan peran sebagai pasien yang sabar menunggu untuk diperiksa
.
Mereka begitu menikmati peran masing-masing dan tanpa disadari kegiatan ini menuntun mereka untuk berani berbicara di depan orang lain, kemudian menunjukkan kemampuan mengingat dan berbahasa, juga mengekspresikan diri serta mengeluarkan emosi, dan bersosialisasi
.
(Mr.M)
Belum lama ini grade 4 SD Al-Fath juga menyelenggarakan Market Day. Kegiatan ini kerap diadakan dengan beberapa tujuan diantaranya : Menanamkan semangat kewirausahaan pada siswa sejak dini dan mendidik mereka menjadi kreatif dan berani mencoba dengan berbagai terobosannya. Selain itu, kegiatan ini juga menjadi salah satu cara mengenalkan dunia kewirausahaan/ entrepreneurship
.
Market Day juga menjadi cara efektif untuk mengenalkan mata uang dari segi fungsinya sebagai alat tukar yang sah dan juga dari segi nilai nominalnya
.
Siswa dengan antusias dan gembira melaksanakan Market Day, padahal tanpa disadari mereka sedang belajar Matematika dan Ilmu Pengetahuan Sosial
.
(Mr.M)
“One Father is more than a hundred School Masters” ( George Herbert). Kata kata tersebut menjadi narasi dari tema acara Father’s Day yang baru saja dilaksanakan kemarin di KB-TK Al-Fath, Sabtu (30/3)
.
Narasi tersebut dijabarkan melalui beberapa kegiatan belajar yang melibatkan seorang ayah. Dimulai dari mengantar sang anak ke sekolah, kemudian menemaninya beraktifitas di dalam kelas dengan kegiatan yang sudah dirancang oleh guru seperti mengukur tinggi dan berat anak, menyelesaikan art project bersama-sama, kemudian reading buddy dan snack time. Semuanya bertujuan untuk membangun kedekatan antara ayah dan anak
.
Ketika kegiatan belajar usai, para ayah diajak untuk meremajakan pemahaman mereka tentang bagaimana menjadi ayah yang baik dan didambakan oleh anaknya. Kepala Sekolah TK Al-Fath berbagi informasi mengenai hal tersebut dan pada akhirnya semua sepakat bahwa anak yang mempunyai kedekatan emosi dengan ayah, saat dewasa nanti akan lebih percaya diri, dan bersemangat dalam mengeksplorasi potensi diri untuk merealisasikan ide serta impian. Mereka juga diyakini mampu mengendalikan emosinya dan kelak terhindar dari kenakalan remaja
.
(Mr.M)