Antusiasme terlihat pada wajah anak-anak dalam mengikuti kegiatan latihan menulis. Pelbagai pengalaman dicurahkan oleh J.S. Khairen, sang penulis muda yang sudah menerbitkan 7 buku
Perjalanannya keluar negeri seorang diri sewaktu masa kuliah menjadi pengalaman berharga dan nyata, menjadi inspirasi siswa SMP Al-Fath untuk bisa menuliskan kisahnya sendiri. “Mulailah dari yang sangat enak kemudian yang tidak enak atau sebaliknya,” kata sang penulis.
Kegiatan ini diselenggarakan dalam acara Bulan Bahasa dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2018. Selain itu ada juga pembuatan majalah dinding dan kegiatan-kegiatan yang menunjang pembinaan dan pengembangan Bahasa dan Sastra Indonesa serta pelbagai penampilan-penampilan siswa SMP Al-Fath
Hari Sumpah Pemuda adalah tonggak utama dalam sejarah pergerakan kemerdekaan Indonesia. Tekad Anak Bangsa Bersatu demi Kemerdekaan. Muncul inisiatif untuk bisa menggabungkan para pemuda dengan membentuk suatu musyawarah besar, yakni Kongres Pemuda I yang dilaksanakan pada 30 April sampai 2 Mei 1926 dan Kongres Pemuda II pada 27 sampai 28 Oktober 1928.
Ceramah-ceramah yang diberikan dalam kongres itu belum bisa menyatukan persatuan Indonesia. Masih ada ego kedaerahan yang kuat dari tiap kelompok. Kemudian mereka sadar bahwa ego kedaerahan itu akan mempersulit Indonesia untuk bersatu dan berjuang melawan penjajahan. Hingga akhirnya mereka menyatakan sebuah kesepakatan bersama akan pentingnya persatuan pemuda. Deklarasi pun dilakukan, dan dikenal dengan nama “Sumpah Pemuda”.