
Author: alfath_admin


Tujuan fieldtrip Grade 7 SMP Al-Fath BSD kali ini adalah Museum Nasional dan Perpustakaan Nasional RI yang terletak di Jakarta. Hal ini merupakan upaya sekolah untuk mengenalkan budaya literasi khususnya tentang perpustakaan dan mengajak siswa untuk melihat benda-benda yang digunakan oleh orang pada zaman dahulu kala
.
Dengan mengolaborasikan mata pelajaran Bahasa Indonesia dan IPS kunjungan ini menjadi sangat relevan bagi para siswa yang dapat digunakan sebagai referensi tambahan bagi mereka. Dari perjalanan ini siswa menjadi lebih terbuka pada definisi perpustakaan yang bukan hanya berkaitan dengan buku namun juga berkaitan dengan hasil karya budaya yang lain seperti film, foto, tulisan kuno, dan lainnya
.
Selain itu siswa juga dapat melihat langsung fosil-fosil dari masa purba, aksesoris dan ragam benda perlengkapan hidup zaman kuno. Kegiatan ini berlangsung pada Rabu, 18 September 2019
.
(Mr.M)
.

Minggu lalu grade 2 SD Al-Fath belajar dengan tema Bermain di Lingkunganku dengan subtema Bermain di Tempat Wisata. Tema ini juga berkaitan dengan materi IPA tentang Hutan Hujan Tropis. Di kelas, melalui gambar dan vidio mereka mempelajari tempat rekreasi alami seperti hutan dan pegunungan juga tempat rekreasi buatan seperti kebun binatang. Siswa juga berdiskusi tentang rambu dan aturan yang harus dipatuhi di tempat wisata
.
Untuk penguatan pemahaman tentang materi terkait, grade 2 berkunjung ke Kebun Raya Bogor. Sembari berekreasi siswa mengamati ragam flora yang ada seperti Akar Banir, Kanopi dan Sulur yang lazim ditemukan pada hutan hujan tropis. Beberapa pertanyaan pun muncul dari siswa tentang ciri-ciri tumbuhan yang hidup di hutan buatan ini. Mereka juga mempraktekkan aturan di tempat wisata seperti menjaga kebersihan, tidak merusak tanaman dan membeli tiket masuk
.
Di akhir tema, siswa membuat laporan yang dikemas seperti mini book sebagai hasil dari pembelajaran. Keren ya!
.
(Mr.M)
.

Al-Fath School Indonesia berkomitmen menghadirkan suasana sekolah yang aman dan meyenangkan bagi siswa-siswinya. Untuk mewujudkannya berbagai cara dilakukan, diantaranya dengan menggalakkan kampanye Anti Bullying (perundungan) di lingkungan sekolah
.
Kampanye tersebut bertujuan untuk membuat siswa sadar akan bahaya perundungan dan membantu mereka untuk menjadi pembela teman-temannya yang ditindas. Salah satu bentuk kampanye adalah dengan membuat film pendek yang dimainkan oleh siswa grade 6 penjurusan seni Teater. Ide cerita berasal dari para siswa sendiri dan kemudian mereka menunjuk beberapa siswa sebagai pemeran. Guru pengajar setelahnya membantu pada proses syuting dan editing
.
Semoga dengan kampanye ini dapat menyadarkan siswa untuk berhenti menjadi saksi pasif dan berani ‘speak up’ serta membantu mereka bagaimana cara menghadapi pelaku perundungan dan bukan malah menjadi pengikutnya
.
Film pendek tersebut diberi judul “Stop Bullying! Al-Fath Good Manners” dapat dinikmati di kanal Youtube Al-Fath School Indonesia. Klik link https://www.youtube.com/watch?v=5BpiW8xLnsA
.
Jangan lupa subscribe, like, komen dan share ya!
.
(Mr.M)
.

Grade 5 SD Al-Fath Cirendeu menggelar kegiatan Pameran Poster dengan tema “Menjaga Kesehatan Organ Pernapasan Manusia”. Kegiatan ini berbasis proyek dan literasi, dimana sebelumnya mereka belajar tentang pembuatan poster di pelajaran Bahasa Indonesia dan mempelajari cara menjaga kesehatan organ pernapasan manusia di pelajaran IPA
.
Menariknya, acara yang diadakan di Hall SD Al-Fath dikelola secara mandiri oleh siswa grade 5. Dimulai dari desain poster, kemudian dibentuklah panitia yang bertugas menyusun acara, menentukan lay-out lokasi dan mereka sepakat untuk mengenakan kaos berwarna hitam sebagai identitas. Mereka juga semangat membuat brosur acara dan datang ke kelas-kelas guna mengundang siswa-siswi lainnya untuk menghadiri pameran
.
Dihari pelaksanaan pada Kamis, (19/9), bermacam ragam poster terpajang dengan rapi, ada yang berisikan pesan untuk menjaga kualitas udara dengan seruan untuk berhenti merokok, ada juga poster ajakan menjaga hutan sebagai paru-paru bumi. Para undangan dari guru-guru, staff dan siswa terlihat sangat antusias menghadiri acara ini, dan mereka juga diajak untuk ikut berpartisipasi untuk memilih poster terbaik dari segi artistik dan pesan yang ingin disampaikan
.
Semoga kegiatan ini dapat menumbuhkan kreatifitas siswa dan melatih sikap kepemimpinan dan manajerial pada siswa
(Mr.M)

Pelatih Al-Fath Soccer Team, Mr. Rizal dan Mr. Wito memiliki tiga formula yang diterapkan pada anak-anak agar bisa meraih kesuksesan di lapangan. Ketiga formula tersebut yakni teknik bermain yang bagus, disiplin tim dan mengusung fair play
.
Beliau berdua menjelaskan bahwa teknik yang bagus dihasilkan dari latihan dengan program yang terarah, berkesinambungan dan ditunjang dengan semangat untuk menjadi yang terbaik. Sedangkan disiplin tim berawal dari setiap individu yang bermain sesuai dengan posisi masing-masing dan mengikuti arahan pelatih, sehingga tercipta keseimbangan dan kekompakan dalam bermain. Sementara itu, fair play adalah mental dan etika di lapangan yang harus dijunjung tinggi oleh setiap pemain.
.
Alhamdulillah dengan menerapkan formula tersebut, tim soccer Al-Fath khususnya sudah menghasilkan banyak prestasi di berbagai angkatan. Belum lama ini tim asuhan mereka yaitu tim Mini Soccer U8 menjadi Juara 1 dalam kejuaraan yang diinisiasi oleh sekolah di wilayah BSD
.
Semoga anak-anak Al-Fath semakin berprestasi di olahraga soccer dan juga bidang lainnya ya!
.
(Mr.M)

Tim Basketball SD Al-Fath Cirendeu kembali ukir prestasi membanggakan!
.
Baru-baru ini tim yang diasuh oleh Mr. Maulana dan Mr Reno ini berhasil menduduki peringkat ke 3 kejuaraan bola basket tingkat sekolah dasar yang diadakan oleh salah satu sekolah di wilayah Bintaro
.
Persiapan menjelang pertandingan dilakukan dengan intensif, berlatih setiap hari Kamis, pelatih memaksimalkan teknik dasar bermain seperti drible, passing, dan beberapa teknik shooting. Setelah itu mereka pun dilatih teknik bermain secara kelompok. Alhamdulillah, hasil latihan tersebut menghasilkan trophy kejuaraan
.
Al-Fath Soccer Team juga berhasil mempersembahkan gelar juara. Tunggu beritanya ya!
.
(Mr.M)

Grade 5 SD Al-Fath mengundang Kedai Daur Ulang untuk menjadi narasumber dalam Kelas Pengenalan Profesi. Selama hampir dua jam, siswa belajar tentang cara mengolah limbah kertas bekas pakai menjadi paper art yang bisa digunakan lagi
Bertempat di hall SD Al-Fath, siswa belajar tahapan membuat kertas daur ulang yang diawali dengan mengolah bubur kertas yang sudah direndam selama satu malam, kemudian diblender menjadi bubur kertas (pulp). Setelah itu dipindahkan kedalam ember dan diberi lem kayu. Tahapan berikutnya pulp diaduk hingga rata, disaring dan diratakan di atas papan. Tidak lupa, siswa juga memasukkan kulit bawang merah untuk menambah tekstur kertas
.
Sambil menunggu kering, siswa mencatat tahapan daur ulang ini, beberapa siswa mengajukan pertanyaan yang dijawab dengan sabar oleh Pak Salam dari Kedai Daur Ulang
.
Tahapan terakhir adalah pemanfaatan kertas daur ulang ini. Bermacam ide kreatif diciptakan oleh siswa, seperti kotak tisu, kotak pensil, tempat menyimpan pernak-pernik dan kertas pembungkus kado
.


Pada acara Parents Teacher Conference Kelompok Bermain Al-Fath yang diselenggarakan pada Sabtu (7/9) silam, dipaparkan 4 stimulasi yang menjadi landasan acuan penyusunan program :
1. Stimulasi perkembangan motorik kasar. Hal ini dilakukan melalui aktivitas bermain yang secara tidak langsung dapat mengasah kemampuan anak untuk melakukan hal-hal fisik yang sesuai dengan umurnya. Misalnya, permainan berjalan di atas balok selain melatih keseimbangan, anak-anak secara langsung juga belajar keberanian dan percaya diri. Bernyanyi dan menari bergerak mengikuti irama lagu juga merupakan cara untuk menstimulasi motorik kasar anak
.
2. Stimulasi perkembangan motorik halus. Contoh kegiatannya seperti mewarnai, meronce pernak-pernik berukuran besar dan menyortir benda sesuai dengan bentuk dan warna
.
3. Stimulasi Bahasa. Guru guru Kelompok Bermain Al-Fath mengajak anak berkomunikasi secara intensif sambil bermain, dengan menggunakan kata-kata dan bahasa yang baik dan benar. Anak sekaligus diajarkan sopan santun, dengan mengucapkan “tolong” dan “terima kasih.”
.
4. Stimulasi perkembangan sosial. Dengan berinteraksi, anak belajar untuk beradaptasi dalam suatu kelompok, mengerti bahwa untuk memakai toilet harus mengantre, bermain dengan bergiliran. Anak juga mulai mengenali bahwa teman-temannya ada yang laki-laki dan ada yang perempuan, dan juga mulai mengenal dirinya sendiri
.
(Mr.M)